Modal Awal IVF

Hasil dari obrolan serius kemarin sudah mengerucut, kami bakalan join IVF. Kenapa ga nyoba insem dulu? Karena cuan dan prevalensi keberhasilan. Mengingat rumah kami jauh dari Surabaya jadi untuk promil kali ini harus dipertimbangkan biaya hidup berdua di tempat berbeda. Uang kos sudah pasti keluar, biaya sehari-hari, belum lagi transport Kalteng-Surabaya buat suami yang mungkin bakalan sering bolak-balik karena tindakan medis. Fyi, biaya insem kira-kira 1/4 dari IVF, tapi tingkat keberhasilannya lebih rendah. Nah, mikirnya kalo misal ga jodoh di sekali insem kan ya kudu ngulang lagi dengan waktu dan biaya yang ga sedikit karena plus-plus tadi, makanya kita prefer milih promil dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi, IVF.

Selesai pertemuan dengan dokter kemarin, kami disarankan buat konsumsi suplemen dan obat biar haid. Lalu datang lagi waktu menstruasi hari kedua. Hasil lab sudah dikirim via email. Alhamdulillah nilai AMH ku 7 yang artinya gaperlu ovarium drilling, Yeay.. Oiya sebelum haid kami udah datang lagi ke Morula buat ketemu pertama kali sama dokter kami dan nyiapin dokumen buat tahap selanjutnya. Ceritanya disini yaa..

Tibalah haid yang ditunggu, waktu itu aku masih di Blitar. Cepet-cepet pesen travel buat besok pagi meluncur ke Surabaya. Dapet janji ketemu dr. Amang jam 9 pagi. Beliau lah dokter pilihan kami dari sejak awal ikut seminar. Sebelumnya aku sudah kenal dr.Amang sejak dulu kerja di RS Mitra Keluarga. Cuma tahu gitu, scara aku tugas di ICU dan case pasien maternity jarang ada yang masuk. Karena satu lingkungan kerja jadi tau bagaimana beliau menghandle pasiennya. Jadi pas mutusin mau ke Morula, kita pilih dr. Amang. Walaupun awalnya galau sih milih dokter, bagus-bagus soale,kompeten dan care semua hahaha.

Beliau itu humble, waktu njelasin hasil lab kita pun juga enak didengerin, detail dan ga nakut-nakutin, jadi makin paham problem, gimana solusinya, trus dikasih tau pula kekurangan dan kelebihan setiap tindakan. Termasuk pas habis USG, yang beliau bilang “Masak ini AMHnya 7? Telurnya banyak banget, harus drilling dulu ini kayaknya” weww mulai nih gundah gulana. Tapi habis itu beliau jelasin lagi, “Kadang memang hasil pemeriksaan satu dan yang lainnya itu ada perbedaan tapi gapapa, nanti kita tetap lakukan stimulasi dulu. Kalau responnya baik lanjut, jika tidak yaa tetap harus drilling. “

Hmm..baiklah, mulai dari sini udah diuji kepasrahannya, diliatin tantangan kedepan. Takut, ragu, khawatir satu persatu mulai datang. Semua memang harus dihadapi, bukankah kita sudah niat berusaha semaksimal mungkin, hasilnya bagaimana bukan urusan kita lagi. Sama seperti yang disampaikan dokter kami sebelumnya. Modal awalnya ikhlas, untuk IVF butuh mental kuat, materi yang ga sedikit, tidak ada jaminan berhasil. Kami disini hanya perantara, sehebat apa teknologinya kalau Allah tidak berkehendak maka tidak akan terjadi. Sebanyak apapun uang yang telah dikeluarkan tidak bisa kembali. Begitupula sebaliknya, kalau Allah sudah ridho maka akan dibuat mudah segala prosesnya.

Bismillahirrahmanirrahim.. mantapkan hati, luruskan niat sekali lagi. Dan malam ini aku siap untuk mulai episode stimulasi, berteman dengan jarum suntik.

#ivfjourney #ayoenceritaivf

2 thoughts on “Modal Awal IVF

Add yours

Leave a comment

Blog at WordPress.com.

Up ↑